Peluang Usaha Dropshipping Dengan Modal Minim


Usaha Dropshipping: Bisnis dengan Modal Minim





Trend usaha memang nggak ada matinya ya. Belum lagi teknologi dan media online sudah kian luas cakupannya hingga menunjang kegiatan bisnis untuk jadi lebih efektif dan efisien. Siapa saja mampu memulai usaha di abad serba mutakhir seperti kini. Mulai dari pelajar sekolah menengah, anak kuliahan, hingga ibu rumah tangga. Dari pengusaha profesional sampai yang masih mau coba-coba berwirausaha juga mampu mulai bisnis. Siapa, sih, yang tidak tergiur untuk menghasilkan pendapatan komplemen dari perjuangan mampu berdiri diatas kaki sendiri yang dikontrol? Cukup mempergunakan gadget pun, uang sudah bisa masuk rekening bank. Mudah, ekonomis waktu, tidak ada resiko besar.





Di postingan kali ini, berwirausaha.net akan membahas mengenai peluang bisnis yang sangat kental dengan para pemakai gadget dan media umum, bernama dropshipping. Ide bisnis ini bisa banget dimulai sama teman-sahabat yang masih awam dengan dunia wirausaha. Selain itu, dropshipping yaitu pandangan baru bisnis ramah kantong alias mampu banget dimulai meski kamu tidak mempunyai banyak modal! Gokil!





Apa saja yang hendak kamu mampu di artikel ini? Ada banyak poin penting yang mau dibahas mirip apa itu bisnis dropshipping? Apa saja keuntungan serta kelemahan dari bisnis dropshipping? Dan yang nggak kalah penting, bagaimana memulai bisnis dropshipping? Artikel ini yaitu referensi yang sesuai untuk teman-sobat yang akan memulai perjalanan di dunia per-dropshipping-an.
Siapkan catatan dan sobat ngemil ya!





Daftar Tulisan


Dropshipping dan dropshipper





Dropship merupakan model bisnis yang melibatkan pihak ketiga (dropshipper) untuk menjembatani proses jual-beli antara pelanggan dan produsen. Para pihak ketiga yang menawarkan produk dari produsen kepada pelanggan disebut sebagai dropshipper. Jadi Dropshipper yakni orang yang melaksanakan perdagangan dengan tata cara dropship.





Model bisnis ini tidak membutuhkan stok produk untuk dijual kepada para konsumen, karena produk akan diantarkan langsung oleh produsen atau supplier. Makara mampu juga disimpulkan bahwa dropship yakni usaha kerja sama antara produsen dan pihak ketiga untuk menjual produk ke target konsumen.





Singkatnya, dropship/dropshipping adalah aktivitas usahanya, dropshipper yakni para pelaku bisnis tersebut. Tugas para dropshipper yaitu untuk menolong pihak produsen dalam meraih target pasar yang lebih luas dan mempertemukan konsumen pada produk yang dipasarkan. Oleh alasannya itu, bisnis dropshipping berkutat pada seni manajemen penjualan sebab harga jual dan pengantaran produk ditangani pribadi oleh produsen. Inilah yang membedakan antara bisnis dropshipping dengan reselling. Masih banyak, loh, ternyata yang mencampuradukkan desain kedua bisnis tersebut. Lantas apa, sih, perbedaannya?





Perbedaaan Dropshipper vs Reseller,





Karena dropship dan resell mempunyai rancangan fundamental untuk ‘memasarkan produk dari produsen’, tak sedikit yang masih menerka kedua ungkapan bisnis tersebut mampu digunakan secara bergantian. Faktanya, dropshipping dan reselling yaitu dua model bisnis dengan cara kerja yang berlawanan. Apakah teman-sahabat akan menjadi dropshipper atau reseller, cek tiga poin perbedaan berikut yang membedakan keduanya.





  1. Pertama, model bisnis. Dropshipping ialah bisnis yang menjadikan pelakunya sebagai ‘pihak ketiga dalam aktivitas jual-beli’. Tujuan utama para dropshipper yakni untuk melakukan pekerjaan sama dengan produsen dalam menjual produk-produk yang mereka punya. Sementara itu, reselling ialah bisnis yang ‘memasarkan ulang produk yang dibeli dari produsen’. Jika dropshipper hanya konsentrasi pada taktik pemasaran, maka reseller mempunyai fokus yang lebih luas meliputi pembelian ketersediaan stok, strategi pemasaran, versi packing, sampai proses pengantaran.
  2. Kedua, ketersediaan modal. Meski dropshipping tidak mempunyai stok barang, bukan berarti ketersediaan modal bisa diabaikan begitu saja. Karena bisnis dropshipping berkutat pada taktik penjualan, masih ada modal yang perlu dikeluarkan untuk menjual produk dari supplier. Branding, penawaran spesial, dan konfirmasi pesanan masih membutuhkan sejumlah modal untuk dikeluarkan. Meskipun demikian, modalnya memang tidak sebesar yang mesti dikeluarkan oleh reseller. Hal tersebut dikarenakan kewajiban reseller untuk membeli produk dari produsen dalam satuan yang telah diputuskan. Kemudian ada proses penjualan dan pengantaran yang juga mesti dikerjakan eksklusif oleh reseller. Di poin inilah dropshipping dan reselling sangat jauh berbeda.
  3. Ketiga, cara kerja. Dropshipping memiliki tata cara kerja seperti divisi penjualan produk. Tidak ada stok produk yang dimiliki dropshipper, tidak ada harga jual yang ditetapkan oleh dropshipper. Bisnis dikerjakan dengan menjual produk berdasarkan infromasi yang disediakan oleh produsen. Ketika pesanan diterima, dropshipper akan melaksanakan konfirmasi pesanan ke produsen semoga produk diantarkan. Benar adanya jikalau dropshipper juga disebut sebagai mediator. Sementara itu, reselling mempunyai metode kerja sepeti para pedagang. Reseller berbelanja produk yang akan dijual ulang, menetapkan harga serta melaksanakan proses pengantaran produk ke konsumen secara mampu berdiri diatas kaki sendiri.
    Itulah ketiga poin perbedaan antara bisnis dropshipping dan reselling. Sudah mampu membedakan keduanya bukan? Selanjutnya, kita akan mengupas kelebihan dan kelemahan dari bisnis dropshipping.




Kelebihan Bisnis Dropship





Berikut ini yakni poin-poin yang mengakibatkan dropshipping sebagai bisnis yang menguntungkan tidak hanya dalam hal profit, tapi juga dalam hal waktu.





Minim Modal





Tidak membutuhkan modal besar untuk menyewa ruko selaku gudang stok produk, ataupun modal untuk berbelanja stok produk. Tidak perlu juga menjumlah modal pembelian bungkus serta biaya pengantaran produk ke pelanggan. Dropshipper cukup mengeluarkan modal untuk mempunyai koneksi internet yang stabil. Keterlibatan teknologi dalam bisnis dropshipping mewajibkan pelaku bisnis untuk konsentrasi mempelajari penawaran khusus produk lewat media online yang tersedia di internet.





Jam Kerja Fleksibel





Pemasaran produk secara online menciptakan bisnis dropshipping mempunyai jam kerja yang tidak melulu ‘9 pagi hingga 5 sore’. Tidak ada penerapan jam kerja layaknya pegawai kantoran. Selain itu, tidak perlu senantiasa tampil rapi untuk menunjukkan produk yang dipajang secara online di website e-commerce. Pelayanan pelanggan pun bisa dikerjakan dari mana pun. Kelonggaran jam kerja yang diberikan oleh dropshipping menunjukkan waktu bagi dropshipper untuk mampu melakukan aktivitas lainnya. Fleksibilats inilah yang bisa mengakibatkan bisnis dropshipping sebagai usaha tambahan!





Variasi Produk yang Dipasarkan





Karena tidak ada stok produk yang mesti segera terjual habis, dropshipping membuka lebih banyak peluang bagi para dropshipper untuk memilih bermacam-macam produk dari bermacam-macam produsen. Ada banyak sekali inspirasi produk yang mampu dijadikan selaku bisnis dropshipping, mulai dari gadget¸ pakaian, perlengkapan rumah tangga, alat tulis, atau mebel .





Kelemahan Bisnis Dropship





Selain mempunyai segi positifnya, dropshipping juga mempunyai kelemahan yang perlu sahabat-teman pertimbangkan. Berikut poin-poinnya.





Tidak Ada Akses ke Produk





Dropshipper tidak mempunyai info up to date terkait jumlah ketersediaan stok produk, jenis produk, serta kualitas produk dalam bentuk fisiknya. Ini menjadi kendala terbesar dikala pelanggan mengharapkan tanggapancepat terkait produk yang dipasarkan.





Resiko Komplain





Tidak adanya jalan masuk ke produk secara eksklusif, dropshipper hanya akan mengetahui bila pesanan telah diantarkan dan diterima oleh pelanggan. Apabila pesanan yang diterima konsumen tidak sesuai dengan pesanan yang diterima oleh dropshipper¸ maka complain dari pelanggan terhadap pelayanan akan muncul. Dampak lebih jauhnya, pelanggan akan merasa enggan untuk belanja ulang di dropshipper tersebut.





Profit yang Kecil





Karena harga produk tetap diputuskan oleh produsen, maka dropshipper tidak mampu menentukan harga produk baru untuk mendapatkan persentase keuntungan yang lebih besar dari harga jual yang diberikan produsen. Hal ini mewajibkan dropshipper untuk aktif dan inovatif dalam memasarkan produk.





Cara Memulai Usaha Dropship





Bisnis Drop shipping




Poin terakhir dari postingan ini akan menyediakan panduan untuk mengawali bisnis dropshipping. Simak baik-baik ya…





Pilih Produk dan Produsen yang Tepat





Ketepatan penyeleksian produk dan produsen akan mempermudah mulainya bisnis dropshipping. Ketika produk yang diseleksi merupakan produk yang paling banyak disenangi pasar, maka cakupan berpotensi konsumenpun akan meningkat. Dropshipper akan mempunyai lebih banyak potensi untuk menciptakan memiliki potensi konsumen menjadi pembeli. Apa saja yang mampu dilakukan untuk menentukan produk yang sempurna?





  • Riset produk, Pelajari sebanyak mungkin produk yang hendak dijual. Kumpulkan informasi terkait produk yang sedang ada dalam trend pasar, ketersediaan variasi sebuah produk, nilai guna produk, sifat produk yang meliputi berat, volume, pecah belas, mudah terbakar, ketersediaan stok dari produsen, serta resiko kerusakan barang.
  • Cek sasaran pelanggan, Setelah meriset produk yang mau dijual, tentukan sahabat-teman juga memeriksa target pelanggan dari produk yang dijual. Hal ini akan berhubungan bersahabat dengan strategi penjualan yang harus kalian miliki untuk menawan memiliki peluang pelanggan menjadi pembeli bahkan konsumen tetap.




Lalu bagaimana langkah untuk menentukan produsen/supplier yang sempurna? Hal tersebut hanya mampu diperoleh melalui survey supplier. Berikut ini yang perlu diperhatikan pada ketika mensurvey supplier:





  1. Cek reputasi supplier. Selalu perhatikan review yang mungkin tersedia di online platform terkait produsen.
  2. Cek mutu dan harga produk. Ketika menjadi dropshipper, susukan untuk mengenali mutu produk akan sangat sukar didapat sampai hampir tidak ada. Kaprikornus cukup tentukan bahwa produsen benar-benar memproduksi produk dengan kualitas yang bagus dan memasarkannya dengan harga yang masih mampu dijangkau oleh konsumen.
  3. Cek biaya lain seperti pajak, asuransi, manajemen. Agar profit mampu dijumlah dengan tepat, jangan lupa menanyakan biaya perhiasan tersebut selain harga jualnya saja. Rincinya info ongkos akan menjadi ‘product knowledge’ yang bisa membuat konsumen yakin untuk membeli produk.
  4. Cek opsi pembayaran. Semakin banyak alternatif pembayaran yang disediakan produsen, semakin baik pengalaman membeli yang hendak ditemukan konsumen.
  5. Cek ekspedisi pengantaran produk. Pastikan produsen memiliki pilihan ekspedisi yang dapat memperlihatkan layanan cepat dan kondusif untuk produk.




Tentukan Strategi Marketing





Jika sasaran pasar sudah dimengerti, maka akan lebih gampang untuk menentukan taktik pemasaran produk. Ada beberapa taktik yang mampu dipraktekkan untuk menjual barang.





  • Online marketplace, Pilih platform penjualan online yang akan menghadirkan banyak memiliki potensi konsumen. Online marketplace merupakan media seni manajemen pemasaran yang paling mudah sebab ketersediaan online tanpa ada batas-batas jam. Teman-sahabat mampu menentukan dari banyaknya online marketplace yang ada seperti Shopee, Tokopedia, JDID, Bukalapak ataupun OLX dan opsi online marketplace yang lain.
  • Media social, Penggunaan Instagram,Twitter, Facebook, WhatsApp juga mampu menjadi media pemasaran yang menghadirkan konsumen.
  • Strategi limited edition, Agar konsumen semakin tertairk untuk berbelanja produk, strategi limited edition juga mampu diterapkan pada produk-produk dengan kombinasi tertentu.




Branding Bisnis





Keberadaan bisnis dropship sahabat-sahabat perlu dimengerti oleh pelanggan. Oleh alasannya adalah itu, perlu adanya business branding yang akan memperkenalkan bisnis serta produk yang sahabat-sahabat pasarkan. Berikut beberapa cara untuk melakukan business branding.





  1. Berpartner dengan influencer, Cara termudah untuk membangun dan meningkatkan reputasi brand yaitu lewat kerja sama dengan influencer. Tentukan influencer yang sempurna untuk mempromosikan produk yang dijual agar branding mencapai target pasar yang tepat.
  2. Melakukan promosi secara referral, Strategi ini dikerjakan dengan melibatkan pelanggan selaku perpanjangan tangan dari dropshipper untuk mengiklankan produk. Strategi ini mampu dijalankan dengan meminta konsumen mengunggah foto produk yang dibeli dan memberikan testimony.
  3. Menawarkan percobaan gratis, Siapa yang tidak suka ‘gratisan’? Strategi ini ialah yang paling lazim untuk menerima perhatian pelanggan. Namun dibalik kemudahannya mendatangkan berpotensi pelanggan, taktik ini tidak mampu senantiasa dipraktekkan mengenang target penjualan yang mesti diraih.
  4. Mengadakan promo, Strategi yang tak kalah penting yaitu dengan mengadakan promo. Bisa berupa penggalan harga yang dipraktekkan di waktu-waktu tertentu atau jumlah pembelian barang.




Siap Memulai Bisnis Dropshipping?





Uraian sebelumnya menerangkan dengan rincian apa-apa saja yang perlu sobat-sobat pertimbangkan, lakukan, dan persiapkan untuk mengawali bisnis dropshipping. Ide bisnis yang satu ini pantas sahabat-sobat coba bila cita-cita membuka usaha belum diimbangi dengan modal besar serta pengertian dunia wirausaha yang cukup. Tak ada salahnya untuk mengawali mencoba hal baru dikala teman-sobat telah tau apa yang perlu dilakukan. Demikianlah ulasan rincian terkait bisnis dropshipping dari berwirausaha.net. Selalu ingat bahwa konsistensi dan keteguhan juga menjadi kunci yang akan membesarkan bisnis dropshipping sobat-sobat.
Makara, bagaimana?
Sudah siap untuk mulai riset produk?


0 Response to "Peluang Usaha Dropshipping Dengan Modal Minim"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel